Teknik Melilit Kawat Pada Batang Tanaman Bonsai

Berikut ini cara dan teknik memilit kawat pada batang tanaman bonsai.Bagi kalangan awam, pengawatan sering diartikan sebagai proses training itu sendiri. Tanaman yang sedang dililit kawat berarti sedang ditraining. Sedangkan tanaman yang sudah tak dililit kawat berarti sudah merupakan bonsai jadi. Banyak pedagang bakalan bonsai yang memanfaatkan anggapan ini untuk melariskan jualannya. Bonsai yang belum jadi dapat dijual dengan harga yang mahal.

Anggapan tersebut sesungguhnya ada benarnya juga, tetapi tidak sesederhana itu. Pengawatan merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk merubah arah batang atau cabang agar bisa menampilkan arah pertumbuhan yang sesuai dengan kriteria bonsai. Jadi, pengawatan hanya merupakan salah satu cara training yang biasa dilakukan selain beberapa cara lainnya.


Adapun tanaman yang sudah tak dililit kawat lagi bisa saja sudah tergolong bonsai jadi, tetapi bisa juga tidak. Kemungkinan tanaman tersebut sedang mengalami proses training yang lain, seperti pemangkasan dan pemahatan, tidak tertutup.

Pengawatan untuk mengubah arah pertumbuhan batang atau cabang hanya efektif untuk batang atau cabang yang umurnya relatif muda dan belum terlalu mengayu atau keras. Cara ini tidak efektif untuk batang besar dan berkayu keras. Untuk batang seperti ini dapat digunakan tracker atau penjepit. Semakin tua tanaman, semakin sulit pelaksanaannya Mengubah arah tumbuh batang dengan cara ini membutuhkan waktu lama.

Kawat yang hendak dililitkan sebaiknya berukuran 1/3 ukuran cabang. Kawat yang terlalu besaratau terlalu kecil sering tidak menghasilkan seperti yang diharapkan. Oleh sebab itu, gunakanlah kawat yang ukurannya tepat. Bila hanya memiliki kawat yang berukuran kecil, sedangkan yang dibutuhkan seharusnya berukuran lebih besar, maka kawat tersebut dapat digabung sampai ukurannya sesuai. Gabungan kawat harus rapat, tidak boleh lepas satu sama lain.


Lilitan dimulai dari batang atau cabang utama, lalu dilanjutkan kecabang atau ranting. Bila urutan pengawatan tidak dihiraukan, kemungkinan daun atau ranting tanaman jadi rusak semakin besar. Kawat yang digunakan untuk melilit batang utama ujungnya ditancapkan ke tanah di dalam pot. Setelah itu dililitkan dari bagian bawah hingga ke puncak cabang tertinggi.

Kawat yang akan dililitkan pada cabang yang menempel batang, terlebih dahulu dililitkan ke batang. Kemudian lilitan diteruskan ke pangkal cabang hingga ke ujung cabang tersebut. Sering juga dilakukan pengawatan berpasangan antara cabang satu dengan cabang lainnya yang tumbuh berseberangan secara berseling. Lilitan dimulai dari cabang yang satu dilanjutkan dengan kawat di seberang batang yang biasanya lebih tinggi.

Sedangkan bila ingin melilit ranting, maka terlebih dahulu kawat diikatkan erat-erat pada cabangnya. Lantas kawat tersebut dililitkan ke ujung ranting. Bisa juga dilakukan pengawatan ranting secara berpasangan. Kawat dililitkan mulai dari ujung ranting yang satu ke ujung lainnya.

Cara melengkungkan cabang yang hendak dikawati adalah dengan memegang batang pokok dengan jari tangan kiri. Jari tangan kanan digunakan untuk melengkungkan. Arah lengkungan kiri dapat dibuat dengan meletakkan ibu jari pada batang pokok sebelah kiri. Jari yang lain melakukan pelengkungan. Arah ke kanan dapat dibuat dengan cara sebaliknya. Lakukan lilitan kawat dengan rapi.

Bila hendak melengkungkan cabang ke arah bawah, maka ibu jari kanan ditaruh di bawah cabang. Gunakan jari lainnya untuk menekan cabang ke bawah. Sebaliknya, untuk dahan yang terlalu jatuh dan ingin dinaikkan sedikit, maka ibu jari diletakkan di atas cabang dan jari yang lain membantu menaikkannya. Lengkungan ke atas mempunyai risiko dahan atau ranting menjadi patah. Tetapi untuk bagian tanamam yang masih lentur hal ini jarang terjadi asal dilakukan dengan hati-hati.

Selama melakukan lilitan pada batang, cabang, atau ranting, tidak boleh mengikutsertakan bagian daun dan ranting-ranting kecil. Cabang yang letaknya berjauhan atau posisinya satu arah (tidak berseberangan, melainkan atas-bawah) sebaiknya juga tidak dililit dengan kawat yang sama.

Pengawatan dilakukan dengan membentuk sudut antara kawat lilitan dengan permukaan cabang sebesar 45 derejat. Lilitan jangan terlalu kencang karena bisa mencengkik batang. Jangan pula terlalu kendor karena tidak akan menghasilkan seperti yang diharapkan. Lilitan yang baik adalah cukup kuat, tapi tidak terlalu kencang atau kendor.

Bagi pemula sering melakukan kesalahan arah lilitan kawat. Kawat dililit bersilang, ada yang arahnya ke kiri dan ada yang ke kanan. Padahal kawat harus satu arah. Seandainya mulai melilit ke arah kiri, maka lilitan selanjutnya ke arah kiri semua.

Bila patokan pertama arah kanan, maka selanjutnya ke kanan semua. Begitu seterusnya. Arah yang bersilang mengakibatkan kawat jadi tumpang tindih sehingga menyulitkan bila akan mengganti atau melepasnya. Kawat yang tumpang tindih juga membingungkan pembentukan arah batang atau cabang itu sendiri.

Selesai lilitan kawat sampai bagian ujung, maka sisanya yang masih panjang dipotong. Potongan tidak dibuat di depan batang atau cabang, melainkan kawat tersebut berpegangan pada batang atau cabang sehingga semua lilitan menjadi kuat.

Lilitan ini dipertahankan sampai didapat pertumbuhan cabang seperti yang diharapkan. Akan tetapi bila kawat kelihatan sudah masuk atau melukai kulit tanaman, lepaskan kawat dan ganti dengan yang baru.