TEKNIK PERBANYAKAN TANAMAN BONSAI DENGAN STEK, BIJI DAN CANGKOK

Teknik Stek Bonsai


Cara setek batang untuk membuat tanaman bonsai perlu di siapkan Bahan yang digunakan untuk setek ini bisa lunak, setengah lunak, atau keras. Setek batang nantinya akan menghasilkan tanaman baru yang walaupun ukurannya tidak terlalu besar, akan tetapi sudah jelas sosoknya sebagai pohon muda. Langkah-langkah penanaman setek batang adalah sebagai berikut.

Pilih batang yang belum terlalu tua, segar dan tumbuh bagus untuk bahan setek. Kurangi daun pada bagian pucuk setek. Dengan silet bagian pangkal ini sedikit diruncingkan. Bagian bawah setek yang telah diruncingkan direndam dalam larutan perangsang akar (Rootone F) selama beberapa menit.
Media persemaian bisa menggunakan pasir steril dalam wadah apa saja, asal tidak terlalu tinggi. Buat lubang dengan ujung jari atau pensil. Lantas setek ditanam satu persatu karena ini hanya penyemaian maka, jarak tanamnya bisa rapat.

Setelah semua setek disemai, wadah dikerudungi dengan plastik. Ini berfungsi untuk menjaga kelembapan dan menghindari penguapan secara berlebihan. Taruh di tempat yang teduh. Setelah kira-kira 2 bulan kerudung dapat dibuka dan tanaman sudah berakar. Barulah tanaman dapat dipindah ke dalam kantong plastik atau pot. Tanaman dalam kantong plastik atau polybag ini dirawat sebagai bakalan bonsai baru. Biasanya banyak digunakan untuk bonsai small / Mame bonsai.


Penyemaian Dari Biji

Untuk Penyemaian dan perbanyakan tanaman melalui biji jarang dilakukan keculi untuk beberapa jenis tanaman dikarekan akar dan karakter pohon lebih bagus dari biji seperti Asam Jawa, Kemuning dan Jeruk Kinkit

Teknik Cangkok

Beberapa penjual bakalan bonsai yang membibitkan sendiri tanamannya menyukai cara pencangkokan untuk mendapatkan bakalan tersebut. Memang cara ini relatif lebih sedikit hasilnya daripada cara setek. Dahan yang dapat dicangkok dari sebuah pohon terbatas jumlahnya. Akan tetapi, tanaman yang didapat berukuran lebih besar sehingga lebih gampang ditraining menjadi bonsai.

Dengan cara mencangkok, akar akan lebih cepat tumbuh. Tanaman hasil cangkokan juga lebih gampang beradaptasi dengan pot karena perakaran tanaman yang memang dangkal cocok dengan tempat yang juga dangkal.

Kelemahan yang dimiliki cara cangkok terletak pada tingkat keberhasilannya yang rendah. Dari beberapa cabang yang dicangkok, paling hanya sedikti yang jadi. Pekerjaan mencangkok juga membutuhkan waktu yang lebih lama. dalam beberapa jam saja pekerjaan setek dapat diselesaikan, tetapi untuk mencangkok waktu yang dibutuhkan bisa sampai beberapa hari. Belum lagi waktu yang dibutuhkan untuk menunggu sampai hasil cangkokan mengeluarkan akar.

Gambar Berikut Hasil Cankokan Ficus /Kimeng :


Tahap-tahap pencangkokan untuk mendapatkan bakalan bonsai adalah sebagai berikut:
  • Pohon induk sebaiknya memiliki percabangan yang cukup banyak. Pilih dahan pohon yang sudah berkayu dan kulitnya gampang mengelupas. Dua buah keratan melingkar dibuat pada kulit batang tersebut. Letak keratan yang tepat adalah di bawah kuncup daun dan bukan di atasnya. Tempat ini mengandung banyak zat rizokalin yang berguna untuk pembentukan akar. Jarak antarkeratan cukup beberapa sentimeter tergantung diameter batang yang dicangkok. Gunakan pisau okulasi. Bila tidak ada, bisa menggunakan pisau biasa yang tajam.
  • Sayat atau buanglah kulit di antara keratan hingga lapisan kambiumnya terlihat. Lalu lapisan kambium ini dkerik perlahan-lahan dengan pisau. Jaga jangan sampai melukai bagian kayunya. Bila kayu terluka, apalagi bagian xylem-nya, akan fatal akibatnya. Xylem merupakan sarana transportasi unsur hara dan air. Bila bagian ini hilang, maka bagian atas cangkokan akan mati.
  • Setelah lapisan kambium selesai dikerik, batang ini dibiarkan tanpa perlakuan. Maksudnya agar terjadi pengeringan secara alami, atau kering angin. Bila bagian ini langsung dibalut, bakteri dan cendawan jadi gampang menyerang. Pengeringanginkan dilakukan selama 2-4 hari.
  • Setelah sayatan kering, olesi bagian tersebut dengan hormon perangsang pertumbuhan akar, contohnya Dharmasri atau Rootone F. Hormon ini biasanya juga mengandung fungsida yang membantu mencegah pembusukan pada luka. Gunakan sesuai dosis. Kemudian siapkan medai pembalut, berupa mos, akar pakis, atau tanah yang dicampur pupuk kandang atau kompos. Pembalutnya bisa plastik bening atau sabut kelapa. Ikat bagian bawah pembalut di bawah sayatan dengan tali rafia. Masukkan media yang telah dibasahi ke dalam lembaran pembalut. Selubungi bagian sayatan dan ikat bagian atas pembalut.
  • Jaga kelembapan cangkokan dengan menyiram atau menyuntikkan air ke dalamnya. Air siraman bisa dicampur dengan pupuk NPK. Setelah 1-3 bulan biasanya akan tumbuh akar dari bagian cangkok ini. Cangkokan jangan langsung dipotong, tunggu sampai akarnya mulai menembus media. Agar tidak kaget bila langsung dipotong, akar yang menembus media dipotong sebagian hingga tumbuh akar lebih banyak.
  • Potonglah cangkokan tepat di bawah pembungkus. Jangan terlalu jauh karena bagian ini bisa diserang rayap bila dipindah ke tempat lain. Potong atau kurangi sebagian daun agar penguapan tanaman berkurang. Tanaman hasil cangkokan sebaiknya jangan langsung ditanam. Taruh atau semai dahulu di tempat yang teduh dan lembab agar akar tanaman tumbuh lebih banyak. Setelah tanaman kuat bisa ditanam di pot yang baru.