TRENING BONSAI AKAR TUNJANG/SULUR FICUS

Training Akar-Akar Tunjang


Selain teknik mengenai training tanaman sebagaimana telah diuraikan, ada pula teknik khusus untuk training akar-akar tunjang atau sulur pohon-pohon jenis ficus, anatara lain pohon beringin (Ficus benjamina L) dan pohon karet ( Ficus elastica Roxb) yang kita bonsaikan.


Di alam, untaian akar-akar tunjang (sulur) dari pohon-pohon raksasa jenis Ficus, yang beratnya berkilo-kilo itu, dengan sendirinya akan tumbuh vertikal ke bawah dari dahan-dahannya, sampai akhirnya akar-akar tersebut menyentuh permukaan tanah dan seterusnya masuk ke dalam tanah.

Pada pohon Ficus yang kita bonsaikan, akar-akar tunjangnya karena kurang bobot, tidak tumbuh vertikal ke bawah, melainkan tidak beraturan, ada yang tumbuh ke samping, ke depan, ke belakang dan bahkan ke atas! Akibatnya ialah bahwa akar-akar terebut tidak dapat memberikan kesan sebagaimana yang ditimbulkanoleh akar-akar tunjang pohon Ficus yang tumbuh dengan ukuran raksasa di hutan atau di tengah alun-alun.

Oleh karena itu akar-akar tersebut perlu kita train agar tumbuh vertikal kebawah. Caranya adalah dengan melekatkan tanah liat sebesar kelereng dekat pada ujung akar, sehingga karena bobot tanah liat tersebut, akan terpaksa tumbuh lurus vertikal ke bawah. Cara ini hanya dapat kita terapkan pada musim kemarau, karena pada musim hujan,. Tanah liat itu akan terlepas setiap kali tersiram hujan.



Untuk merangsang pertumbuhan akar tunjang pada musim kemarau, ujungnya harus kita basahi berkali-kali sehari. Agar supaya tidak terlalu merepotkan, dapat pula kita masukkan ke dalam tabung-tabung gelas atau tabung plastik kecil, yang berisi air. Umpamanya sedotan plastik untuk minuman yang ujungnya kita sumbat atau kita lipat dan kemudian kita ikat erat-erat. Dengan menggunakan tabung-tabung tersebut kita sekaligus memaksa akar-akar tunjang tumbuh lurus ke bawah sehingga ujung-ujungnya tidak perlu diberi pemberat (tanah liat).

Dengan sebuah alat penyuntik dari plastik yang murah (disposable plastic syringe) yang dapat kita beli di apotek-apotek, atau dengan sebuah pipet (misalnya alat untuk meneteskan obat tetes mata), persediaan air di dalam tabung yang berkurang karena dihisap oleh akar-akar tersebut, kita tambah setiap hari.

Supaya akar-akar tunjang itu tidak tumbuh melekat pada dinding tabung-tabung tersebut, setiap hari tabung-tabung itu kita gerakkan naik turun seikit. Apabila ujung akar terlihat telah sampai ketinggian permukaan tanah, tabungnya kita ambil dan ujung akar kita timbuni dengan tanah. Agar dapat melihat pertumbuhan akar, maka tabungnya harus terbuat dari gelas atau plastik yang tembus pandang.

Salam BONSAI .......