TIPS & TRICK MENGOLAH BAKALAN DARI ALAM UNTUK BONSAI KONTES

TIPS Mengolah Bakalan Bonsai Dari Alam 



Menghasilkan bonsai yang baik dan sesuai dengan harapan memerlukan persiapan yang memadai. Persiapan pertama yang perlu dilakukan yaitu mempersiapkan bakalan bonsai yang akan dijadikan bonsai. Salah satu cara mendapatkan bakalan bonsai yaitu dengan mengambil bakalan bonsai dari alam bebas. Artikel berikut ini akan menjelaskan mengenai cara memperoleh bakalan bonsai dari alam.


Bakalan bonsai dari alam merupakan bakalan bonsai yang dibentuk oleh alam. Cara memperolehnya yaitu dengan mengambil tanaman yang diinginkan dari alam bebas. Menurut sejarahnya, mendapatkan bonsai dengan cara ini merupakan awal terciptanya seni bonsai. Bakalan bonsai dari alam dapat berasal dari daerah pegunungan, hutan, atau pulau-pulau karang. Bakalan bonsai yang diambil dari alam di antaranya yaitu: tanaman asam, beringin, santigi, Wahong, Kapasan, cemara, pinus, delima, siantho, sisir, jeruk dan ulmus,dll.


Bakalan bonsai yang diperoleh dari alam memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bakalan bonsai yang diperoleh dengan cara lain. Kelebihan tersebut antara lain:
  1. Tingkat hidup yang lebih baik
  2. Perakaran yang lebih baik
  3. Variasi keunikan bentuknya lebih beragam
  4. Meskipun bakalan bonsai dari alam memiliki kelebihan, bukan berarti perawatannya dapat diabaikan. Keindahan bentuk bonsai hanya dapat diperoleh dengan perawatan khusus yang dilakukan bertahun-tahun.


TRICK MEMILIH KARAKTER BAKALAN BONSAI UNTUK KONTES



Mengambil bakalan bonsai dari alam untuk dipindahkan ke dalam pot harus dilakukan dengan hati-hati, terutama untuk tanaman yang sangat peka terhadap pemotongan akar misalnya tanaman serut. Pemotongan dan penggaliannya sebaiknya dilakukan secara bertahap. 

Langkah Untuk pengambilan bakalan bonsai dari alam yaitu sebagai berikut:
  1. Bagian batang, ranting, dan daun tanaman yang tidak diperlukan dilakukan pemangkasan.
  2. Kemudian gali tanah di sekitar pangkal tanaman sedalam tiga kali diameter tanaman. Lalu potong ujung akar tunggangnya dan timbun kembali lubang galian tersebut dengan tanah.
  3. Dua bulan setelah itu, buka tanah urugan dan potong kembali akar tunggangnya dan sisakan sedikit saja.
  4. Angkat tanaman secara hati-hati dengan menyisakan tanah yang ada di sekitar akar tanaman.
  5. Lalu masukkan tanaman tersebut ke dalam pot atau polibag yang telah disiapkan.
  6. Selama masa pembentukan, sebaiknya media tanamnya berupa campuran tanah, pupuk kandang, dan humus dengan perbandingan yang sama. Jika keseimbangan antara akar, batang, cabang, ranting, dan daun sudah cukup maka tanaman dapat dipindahkan ke dalam pot bonsai yang permanen dengan media tanam tetap sama.
  7. Semakin maraknya bisnis bonsai saat ini, mengakibatkan perburuan bakalan bonsai di alam menjadi semakin meningkat. Sayangnya, kecenderungan ini tidak dibarengi dengan upaya penanaman pohon kembali (reboisasi), padahal umumnya bakalan bonsai yang berperakaran baik yang dapat berfungsi sebagai penahan erosi. Jadi, dapat dibayangkan ketika perburuan meningkat gangguan keseimbangan alam juga semakin meningkat. Cara-cara ini akhirnya dilarang oleh pemerintah dan bagi yang melanggar akan dikenakan sangsi.