Variasi Bentuk Bonsai Lanscape (Panorama)

Jenis pohon yang dipakai untuk bonsai sebaiknya sejenis seperti kita membuat bonsai gaya Grouping dan jenis batu yang dipakai harus sejenis dengan asumsi bahwa pada suatu daerah tertentu pada alam nyata hanya mempunyai satu jenis bebatuan yang sama.

Perlu diketahui bahwa batu juga sama seperti kayu yang memiliki urat atau alur yang dibentuk oleh alam secara alamiah akibat aliran air, erosi dll.; oleh sebab itu, peletakan batu juga harus diperhatikan supaya seirama.


Irama dan gerak pohon-pohon juga harus senada dengan fenomena alam yang ingin ditampilkan, tetapi tetap harus bervariasi dengan aksentuasi untuk memperindah gerak yang dinamis dan tidak monoton. 

Contohnya bila kita membuat sebuah pulau dengan pohon-pohon yang tumbuh tegak lurus, maka boleh saja ada pohon dekat ke air yang tumbuh dengan gerakan batang melengkung miring ke arah air. Pohon di bagian belakang yang agak dimiringkan ke belakang juga dapat membantu menarik perspektif kedalaman; dan kadang-kadang pohon yang letaknya di pinggir pot sengaja dimiringkan sehingga keluar dari bibir pot justru memberi kesan bidang yang lebih luas dan tanpa batas.

Jadi bentuk pohon tidak harus semua sama, arah bisa berhadapan atau satu arah, tetapi hindari arah pohon yang saling bertolak-belakang.

Jenis pohon yang dipakai sebaiknya sejenis walaupun bentuknya boleh bervariasi, dan jenis batu yang dipakai juga harus sejenis.


Proporsi dan Skala

Proporsi dan skala dalam karya Shuihan Penjing memainkan peranan sangat penting untuk menciptakan suatu pemandangan yang alami dengan teori perspektif yang relevan. 

Setiap objek yang dipakai dan peletakannya harus selalu mempertimbangkan ukuran yang menunjukkan skala dan proporsi imajinatif yang logis. Umpamanya bila kita memakai asesori jembatan, perahu, pagoda, patung manusia atau binatang, maka kita harus memperhatikan ukuran setiap asesori tersebut dan korelasinya serta posisi di mana kita letakkan dibandingkan dengan objek fokus. Bila ada lebih dari satu asesori sejenis yang dipakai, maka yang letaknya lebih ke belakang harus berukuran lebih kecil sesuai dengan hukum perspektif.

Bukan hanya dalam hal pemakaian asesori, bahkan pemakaian jenis rumput, lumut dan batupun bila diimplementasikan secara baik akan menghasilkan karya yangsempurna. Proporsi dan skala setiap elemen adalah sangat penting untuk menciptakan hasil karya yang harmonis;dan pemakaian asesori yang ideal dapat mempertegas tema yang ingin disampaikan.


Alami

Pada karya Shuihan Penjing, yang paling penting adalah memberi kesan alami dan hindari kesan seperti prototype sebuah taman buatan yang artificial karena esensi dari Shuihan Penjing adalah sebuah cuplikan fenomena alam nyata yang alami, sebuah karya seni dan bukan sebuah hasil kerajinan tangan.

Oleh sebab itu, hindari bebatuan yang dibuat dari semen karena jejak rekayasa sangat sulit dihindari. Pemakaian asesori jangan berlebihan dan menyolok karena akan terkesan seperti taman buatan; prinsip pemakaian asesori adalah hanya sebatas sebagai pelengkap aksentuasi pada tema.