Cara Perawatan Bakalan Bonsai Sebelum Training

Cara Perawatan Bakalan bonsai Sebelum training atau diproses menjadi bonsai, bakalan bonsai haru mengalami perawatan terlebih dauhulu. Tindakan perawatan langkah persiapan agar tanaman tidak “kaget” bila langsung ditraining. Tanaman disiapkan agar bisa tumbuh normal dan cukup kuat sebagai sosok kerdil yang hidup di tempat dan media yang terbatas.

Biasanya perawatan sebelum training diterapkan pada tunggul atau bakalan bonsai yang berasal dari alam. Bakalan bonsai yang baru diambil atau didongkel dari tempat asalnya banyak mengalami kerusakan atau luka-luka. Bagian yang mengalami kerusakan paling parah biasanya terletak pada akar tunggang. Biasanya para pencari tunggul mencari jalan singkat untuk mencabut tunggul. Caranya dengan memotong sebagian akar tunggang.

Kerusakan lain terjadi pada bagian daun. Pemangkasan daun bisa dilakukan pada pengambilan tunggul. Pertimbangannya hanya segi kepraktisan. Daun beserta cabang yang dipangkas sebagian membuat tanaman lebih ringkas, lebih kecil, dan lebih ringan sehingga mudah dibawa.


Prinsip perawatan sebelum training sesungguhnya berupa proses penyempurnaan bentuk dan usaha menghidupkan kembali tanaman yang baru didapat. Usaha ini juga dimaksudkan sebagai tahap penyesuaian bagi tunggul untuk menghadapi lingkungannya yang baru. Tahap training menuntut kondisi tanaman yang sehat dengan pertumbuhan yang baik. Hal ini akan didapat bila dilakukan perawatan pada tunggul.

Perawatan tunggul dibedakan berdasarkan cara pengambilan tunggul tersebut,

Perawatan Bakalan Beserta Tanahnya

Tunggul yang digali beserta tanah asalnya memiliki kondisi yang lebih baik daripada tunggul yang digali tanpa disertai tanah asalnya.

Tanah yang menyertai tunggul dan melindungi daerah perakaran masih terbungkus dalam karung plastik. Selama perawatan karung pembungkus tak perlu dilepas. Selain menghindari kerusakan akar, cara ini juga efektif dan efisien. Beberapa pengusaha tanaman hias yang menjual bakalan bonsai dari tunggul mengaku, cara ini juga dapat menghemat biaya tenaga kerja. Pekerja tidak perlu repot-repot lagi melepas plastik pembungkus.

Sewaktu melakukan perawatan sementara sebelum training tunggul perlu ditanam. Pengertian ditanam di sini maksudnya hanya sementara. Jadi, tunggul tak perlu ditanam dalam wadah yang bagus atau pot bonsai khusus.

Bila ditanam dalam wadah atau pot yang berukuran besar, nantinya akan terasa tidak efisien. Ditempat tersebut tunggul akan tumbuh baik dalam masa perawatan. Pada hal ketika akan ditraining tunggul harus dipindahkan lagi ke pot bonsai yang sesuai. Pot bonsai kebanyakan berukuran kecil dengan maksud membatasi pertumbuhan agar tanaman tidak terlalu cepat besar. Dengan demikian akan keluar tenaga dua kali nila merawat tunggul dalam wadah atau pot besar.

Perawatan yang baik untuk tunggul seperti ini adalah menaruhnya dalam lubang tanam di kebun. Lokasi penanaman sebaiknya tidak disinari matahari secara langsung. Tanaman yang stres ini akan bertambah stres pada kondisi tempat yang terik. Tempat yang teduh akan menenangkan tanaman dan sangat membantu pemulihan pertumbuhannya.

Tanah tempat penanaman dipilih yang masih subur dan agak lembap. Kesuburan tanah bisa dilihat dari kondisi tanaman yang tumbuh diatas permukaannya. Tanah yang masih banyak kandungan haranya dan baik untuk ditanami akan mendukung pertumbuhan tanaman di atasnya secara baik. Tanah tersebut biasanya berwarna kehitaman dan gembur.

Tanah kebun yang kering dan tandus sebaiknya tidak dipilih sebagai tempat perawatan tunggul. Tunggul akan merana di tempat itu sehingga tujuan perawatan tidak tercapai. Bila terpaksa, kebun seperti itu bisa digunakan setelah dilakukan perbaikan kondisi terlebih dahulu.

Tanah kering dan tandus diperbaiki dengan cara dicangkul atau dibajak (bisa dengan mesin atau manual). Lalu ditambahkan pupuk kandang atau pupuk organik yang mampu memperbaiki kandungan hara dan struktur tanah.

Kondisi kebun yang panas dapat diatasi dengan naungan atau peneduh. Bisa juga dengan menanami pohon-pohon besar dengan jarak tanaman yang teratur. Pohon buah-buahan yang batangnya berkayu adalah pilihan yang tepat. Bisa juga kebun ditanami pohon besar yang cocok untuk dibonsai. Pohon besar tersebut nantinya bisa dijadikan pohon induk bakalan bonsai yang dibuat nantinya bisa dijadikan pohon induk bakalan bonsai yang dibuat dengan cara perbanyak (setek, cangkok, enten, biji, dan lain-lain).

Adapun langkah-langkah perawatan untuk tunggul yang diambil beserta tanah asalnya adalah sebagai berikut.
  1. Lubang tanam di buat terlebih dahulu pada lokasi yang tepat. Ukuran lubang disesuaikan dengan besarnya tunggul yang akan ditanam sementara. Perkiraan saja agar plastik pembungkus dapat masuk ke lubang dengan leluasa dan tidak terlalu rapat.
  2. Pada bagian dasar lubang ditaruh pupuk kandang yang sudah jadi. Banyaknya pupuk kandang yang diberikan tidak perlu banyak-banyak, cukup 1/5 kedalaman lubang tanam.
  3. Selanjutnya tunggul dapat ditanam. Masukkan tunggul ke dalam lubang tanpa melepas plastik pembungkus tanahnya. selain menghindari kerusakan akar-akar serabut, cara ini juga menghemat tenaga. Lalu timbun kembali lubang dengan tanah yang sudah digali.
  4. Tunggul yang sudah ditanam lalu disiram dengan air. Hendaknya penyiraman disesuaikan dengan musimnya. Pada musim hujan penyiraman dikurangi. Sedangkan pada musim kemarau penyiraman perlu lebih banyak.
Tunggul yang ditanam sementara perlu juga disemprot pupuk daun dengan dosis rendah. Sebaiknya pupuk yang dipilih mengandung hara lengkap dengan pertumbuhan tanaman cepat pulih. Contoh merek pupuk daun yang dapat dipakai anrara lain Gandasil dan Hyponex.

Kedua pupuk ini terdiri dari dua jenis. Jenis pertama digunakan untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman atau bagian daun. Contohnya Gandasil D, Hyponex hijau, dan Hyponex merah. Jenis kedua disemprotkan ke tanaman dengan maksud merangsang pertumbuhan bunga dan buah.

Untuk bonsai berbunga atau berbuah jenis pupuk ini tepat digunakan. Contohnya adalah Gandasil D dan Hyponex biru. Dosis normal pupuk Gandasil adalah 10-30 g pupuk dilarutkan dalam 10 liter air.

Sedangkan dosisi normal pupuk Hyponex adalah setengah sendok teh pupuk dilarutkan dalam 1 liter air. Untuk disemprotkan pada bakalan bonsai dosis tersebut dikurangi. Bisa juga menggunakan setengah dari dosis yang dianjurkan.

Pupuk daun dapat disemprotkan dengan menggunakan sprayer tangan atau hand sprayer. Bila jumlah bakalan bonsai banyak, dapat digunakan sprayer berukuran besar. Pagi atau sore hari adalah saat yang tepat untu melakukan penyemprotan.

Pemberantas hama penyakit perlu juga dilakukan. Sebagai tindakan pencegahan biasanya dilakukan penaburan nematisida. Nematisida digunakan untuk membunuh nematoda yang banyak hidup di daerah perakaran dan sering mengganggu akar dan pangkal batang. Furadan merupakan salah satu contoh nematisida yang juga dapat digunakan untuk membasmi semut dan uret.

Semut sebenarnya tidak terlalu berbahaya untuk tanaman. Binatang ini merepotkan karena mengganggu pekerja atau mendatangkan kutu yang bersarang di daun tanaman. Semut dapat diberantas dengan insektisida tabur seperti Curater. Taburkan insektisida tersebut sebanyak setengah sendok makan di sekitar daerah perakaran.

Uret adalah hama yang cukp menjengkelkan. Hamanya sendiri jarang terlihat. Tanaman tiba-tiba sering menampakkan gejala sakit, padahal bagian atasnya tidak apa-apa. Penyebabnya gejala ini adalah uret yang tersembunyi di dalam tanah dan memakan akar tanaman. Uret dapat diberantas dengan insektisida tabur seperti pada pemberantasan semut.