Teknik Penuaan (Ageing) pada Bonsai

Bakalan bonsai akan tampak lebih bagus apabila ditambah dengan teknik penuaan (Ageing) pada Bonsai. Penuaan (ageing) pada bonsai dapat membuat tanaman yang sebenarnya belum tua tampak terlihat tua. Tanaman yang baru berumur beberapa tahun dapat diubah penampilannya menjadi tanaman yang seolah sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun. Kesan kerdil yang didapat dari bonsai menjadi lengkap dengan penambahan kesan tua pada bonsai. Bonsai yang berumur tua atau terlihat tua tidak hanya enak dilihat tetapi juga memberikan kesan keagungan alam. Di Cina, teknik penuaan dianggap sebagai bagian yang penting dan memiliki nilai ilmiah tersendiri. Teknik penuaan ini juga telah berkembang di Jepang.

Tanaman yang masih muda dapat dilihat dari arah pertumbuhan cabangnya yang masih mengarah ke atas. Akar-akar tanaman muda juga masih sedikit, sedangkan tanaman yang sudah tua pertumbuhan cabangnya rata-rata merunduk ke bawah. Tanaman yang sudah tua biasanya memiliki akar yang menjalar sampai ke permukaan tanah. Berdasarkan kesan ini, teknik penuaan pada bonsai dikembangkan.
Teknik penuaan (ageing) pada bonsai dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Perundukan arah cabang dan ranting

Cabang-cabang atau dahan dan ranting dipaksa (di-train) agar tumbuh merunduk atau agak menurun. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
a. Arah cabang dan ranting yang semula tegak atau agak naik diubah menjadi merunduk.

 
Gambar 1 Cabang dan ranting bonsai yang masih mendatar atau agak naik

b. Perundukan pada bonsai dapat dilakukan dengan kawat yang dililitkan pada cabang atau ranting sehingga arah cabang atau ranting menjadi ke bawah

 
Gambar 2 Perundukan bonsai dengan pengawatan. Gambar kiri bonsai yang masih posisi tegak kemudian dililitkan kawat, sedangkan gambar kanan bonsai yang sudah dililitkan kawat dalam jangka waktu tertentu telah mulai merunduk

c. Perundukan cabang dan ranting dapat juga dilakukan dengan menggunakan tali rafia yang diikatkan pada dasar pot

2. Penonjolan akar

Penonjolan akar selain agar bonsai terlihat lebih tua, juga demi keindahan dan supaya pohonnya memberi kesan tumbuh kukuh, tidak mudah tumbang serta batangnya tidak menyerupai tongkat yang ditancapkan ke tanah. Akar-akar pada pangkal pohon dapat ditonjolkan dengan cara memaksa akar-akar tersebut menjalar di atas permukaan tanah yaitu dengan mengorek permukaan tanah atau menaikkan permukaan akar. Sedapat mungkin akar menjalar pada keempat jurusan atau lebih, yang panjangnya sekitar beberapa sentimeter.
Sebelah kiri merupakan bonsai yang akarnya belum menjalar ke permukaan tanah, sedangkan yang sebelah kanan merupakan bonsai yang akarnya telah menjalar ke permukaan tanah

 
Gambar 3 Sebelah kiri merupakan bonsai yang akarnya belum menjalar ke permukaan tanah, sedangkan yang sebelah kanan merupakan bonsai yang akarnya telah menjalar ke permukaan tanah

3. Teknik lainnya (sabamiki, jin dan uro)

Terdapat teknik lainnya yang dapat membuat bonsai terlihat tua yaitu:

  1. Dengan mengupas kulit dari sebagian batang pohon sehingga terlihat bagian kayunya. Kayu yang memutih akibat kupasan pada batang pohon dalam bahasa Jepang disebut sabamiki.
  2. Sebatang dahan tua dikuliti seluruhnya sehingga kayunya kemudian mati dan memutih. Dahan yang mati dan kayunya memutih disebut dengan jin.
  3. Sebagian batang pohon dikerok kulit dan kayunya sedemikian dalam sehingga batang pohon tersebut berongga dan sebagian dari kayunya mati. Lubang pada batang pohon yang berongga disebut dengan uro.
Perlu diingat bahwa sabamiki, jin dan uro yang terbentuk harus terlihat sebagai cacat yang wajar, seakan-akan diakibatkan oleh pengaruh alam selama bertahun-tahun.

 
Gambar 4 Teknik penuaan dengan membuat bonsai jin