Perlakuan dan Cara Membentuk Bonsai

Tanaman bonsai memanglah butuh ketlaenan khusus untuk membentuk dan merawat bonsai. Bagi para pecinta bonsai kami akan memberikan tipsnya, berikut perlakuan dan cara membentuk bonsai.

1. Pemangkasan

Pemangkasan bertujuan untuk membentuk bonsai sesuai dengan gaya yang di inginkan. Bonsai merupakan tanaman hidup yang pastinya akan terus tumbuh dan berkembang maka dari itu kita harus selalu merawat, mengarahkan serta mengendalikan supaya bonsai tetap pendek dan kerdil. penjelasan lebih lanjut silahkan baca pemangkasan untuk membentuk bonsai.

2. Pemahatan

Agar bonsai terkesan lebih kelihatan tua atau berumur maka bonsai itu harus dipahat, banyak teknik untuk memahat bonsai yaitu Jin, Shari, Uro dan Saba, kalau anda ingin tahu bagaiman cara memahat dengan teknik-teknik tersebut silahkan baca Pemahatan untuk membentuk bonsai.

3. Pengawatan


Pengawatan yaitu melilitkan kawat disekiling batang, cabang atau ranting kemudian dibengkokkan secara perlahan-lahan kearah yang diinginkan. Dalam pengawatan bonsai ada hal-hal yang harus diperhatikan, keterangannya silahkan anda baca pengawatan bonsai.

4. Melepas kawat

Kawat yang sudah hampir melekat pada kulit bonsai harus segera dilepas, supaya tidak menimbulkan bekas bahkan melukai kulitnya. Apabila kulit sudah terluka maka butuh waktu lama untuk memulihkannya bisa jadi menimbulkan bekas yang tidak bisa hilang, hal ini tentu akan mengurangi keindahan bonsai.
Pelepasan kawat dilakukan dengan cara memotong dengan pemotong kawat pada tiap lilitan, jangan melepas kawat dengan cara melonggarkan lilitan secara utuh tanpa dipotong sebab akan mengakibatkan pencerabutan tunas, merusak daun, bahkan bisa mematahkan cabangnya.

5. Membengkokkan cabang yang keras atau rapuh

Ada 4 cara untuk membengkokkan cabang yang keras atau rapuh yaitu :
  1. memecahkan batang bonsai, kemudian di bengkokkan.
  2. membuang sebagian kayu pada inti cabang yng akan dibengkokkan, bentuk lubangnya memanjang seperti parit, lalu cabang dibengkokkan dengan bantuan lilitan kawat.
  3. melubangi cabang menggunakan bor, lalu ditekuk sesuai keinginan kemudian ditahan menggunakan kawat.
  4. penakikan menggunakan geraji dengan kedalaman takikan sekitar 2/3 besar cabang, setelah dibengkokkan tahan menggunakan kawat.