Perawatan Tanaman Bonsai Setelah Training

Setelah training bakalan bonsai dapat disebut sebagai bonsai setengah jadi dan di perlukan Perawatan tanaman bonsai setelah Training .Tanaman seperti ini tetap menuntut perawatan dan perlakuan yang penuh kasih sayang. Sebenarnya istilah bonsai jadi adalah kurang tepat karena bonsai terus tumbuh sehingga boleh dibilang tak ada bonsai jadi.

Bonsai yang sudah berpenampilan bagus pun bisa berubah menjadi tak beraturan bila tidak diperhatikan. Langkah perawatan harus terus dilakukan sepanjang tanaman masih hidup.

Pelepasan Kawat

Lilitan harus dilepas sebelum kawat mulai mencekik dan melukai kulit tanaman. Sulitnya, hal ini sering tidak diketahui karena tanaman belum menunjukkan perubahan arah cabang seperti yang diinginkan.

Apabila pengawatan belum memberi hasil, tetapi kawat sudah mulai menggigit kulit batang maka kawat harus dilepas dahulu. Setelah lilitan dibuka dan ternyata cabang masih perlu dikawati lagi, maka pengawatan bisa dilanjutkan dengan lilitan baru.

Cara melepas lilitan kawat yang benar mulai dari bagian ujung. Lakukan hal ini perlahan-lahan. Arah lilitan jangan dilawan, tetapi harus diikuti. Lepas satu demi satu lilitan kawat sesuai urutan sampai lilitan habis.

Pelepasan lilitan kawat tidak bisa dilakukan dengan sembarangan atau terburu-buru. Kesabaran mutlak dibutuhkan. Pekerjaan yang ceroboh dan tergesa-gesa sering mengakibatkan batang atau cabang yang dililit patah atau lecet.

Penyiraman

Sumber penyiraman alami bagi semua tanaman adalah air hujan. Sayangnya air hujan tak bisa diandalkan sepenuhnya sebagai sumber air. Air hujan menjadi masalah pada musim kemarau atau di daerah yang memiliki curah hujan di bawah rata-rata.

Selain itu air hujan juga tak mampu menjangkau tanaman yang berada di tempat terlindung. Tanaman yang terletak di teritis rumah, di bawah pohon, di dalam rumah kaca, di beranda, atau di dalam ruangan jelas tidak terkena cucuran air hujan.

Air fungsinya vital bagi tanaman. Semua proses penting yang berlangsung pada tanaman boleh dikatakan melibatkan air, misalnya proses pernapasan, asimilasi, transportasi hara, dan penguapan. Proses pertumbuhan dapat terhenti bila suplai air tidak mencukupi.

Karena air dibutuhkan terus menerus, maka bonsai perlu disiram. Pot bonsai kebanyak lebar dan dangkal. Pot seperti ini memiliki daya tampung air yang sangat sedikit sehingga perlu disiram secara teratur untuk menyuplai kebutuhan air.

Penyiraman dilakukan pada saat penguapan udara minimal, bisa pagi atau sore. Gunakan semprotan halus untuk bakalan bonsai yang berukuran kecil. Bila tak ada semprotan halus dapat menggunakan gembor atau percikan air dengan tangan secara perlahan. Bakalan bonsai atau tunggul yang berukuran besar juga tak boleh disiram secara kasar karena bisa merusak tanah di daerah perakaran.

Jumlah air yang diberikan hendaknya sampai membasmi semua daerah perakaran. Secara gampangnya penyiraman dilakukan hingga air ke luar dari bagian bawah pot. Bila air tidak keluar dari dasar pot berarti telah terjadi penyumbatan pada lubang pot. Sumbatan bisa terjadi karena gumpalan tanah yang mengeras.

Bila terjadi penyumbatan, sebaiknya pot dibongkar. Genangan air yang dibiarkan terus menerus bisa menyebabkan akar membusuk dan timbulnya penyakit fisiologis yang mematikan tanaman.